Di artikel ini ada 2 hal penting yang ingin di ceritakan. Pertama tentang Paus Francis yang bertemu dengan pasangan gay yang merupakan mantan muridnya, dan bahwa pasangan dari sang murid adalah seorang orang Indonesia .
Mulai dari cerita soal pertemuannya dulu. Paus Francis sebagai pemimpin tertinggi dalam organisasi katolik telah menjadi favorit banyak orang karena sikapnya yang luwes, bersahabat dan sangat tegas. Memang sebagai sebuah institusi agama tertua di dunia, bukan merupakan hal yang gampang bagi Paus untuk terang terangan mendukung pernikahan sesama jenis karena setiap tindakannya adalah representasi dari sikap organisasi yang dipimpinnya. Oleh karena itu setiap tindakan kecil Paus tetaplah sangat berarti karena menunjukan sifat personalnya terhadap berbagai isu.
Seperti pada saat kunjungannya ke Amerika Serikat, dan entah bagaimana Paus "dipertemukan" dengan Kim Davis, petugas catatan sipil yg menolak menikahkan sepasang gay sekalipun hukum Amerika telah meresmikan pernikahan gay di seluruh Amerika. Setelah dipenjara akibat penolakannya itu, Kim Davis yang dianggap sebagai martir oleh banyak orang menjadi semacam simbol penolakan kelompok konvensional terhadap pernikahan gay di Amerika. Jadi ketika tersebar berita bahwa Kim Davis bertemu Paus, semua langsung berasumsi Paus mendukung tindakan Kim yang menolak pernikahan sesama jenis di Amerika. Di pihak Vatikan sendiri sedang ribut mengenai hal ini dan banyak pihak yang berasumsi Paus di pertemukan secara tidak sengaja oleh orang orang yang ingin memanfaatkan situasi ini untuk seolah olah memperlihatkan bahwa tindakan Kim Davis itu benar.
![]() |
Yaya, Iwan dan Paus |
![]() |
Iwan Bagus |
Have a wonderful life there:)
kalimatnya min, "adalah seorang orang indonesia" janggal... kalau diganti adalah seorang berasal dari indonesia atau adalah seorang warga negara indonesia mungkin bs lbh great...!
BalasHapus